Konstruksi Geomembran Halus
Konstruksi geomembran halus merupakan proses yang melibatkan banyak tautan dan detail. Berikut ini adalah pengantar terperinci tentang konstruksi geomembran halus:
Persiapan sebelum konstruksi
· Pemilihan material:
Pilih geomembran halus yang memenuhi persyaratan teknik.
Periksa apakah geomembran memiliki cacat yang jelas seperti kerusakan, noda minyak, debu, dll.
Bahasa Indonesia: Perawatan dasar:
Bersihkan serpihan, benda tajam, dll. di area konstruksi untuk memastikan permukaan dasar rata dan bebas dari penyimpangan.
Padatkan permukaan dasar untuk memastikan kekompakannya memenuhi persyaratan.
Bahasa Indonesia: Peralatan dan perkakas konstruksi:
Siapkan peralatan dan perkakas yang diperlukan untuk konstruksi seperti mesin las panas meleleh, pisau pemotong, sikat, alat ukur, dan lain-lain.
Metode konstruksi
Bahasa Indonesia: Pemasangan geomembran halus:
Letakkan geomembran di lokasi konstruksi sesuai dengan persyaratan desain teknik dan kebutuhan aktual.
Saat meletakkan, perhatian harus diberikan pada arah geomembran, buatlah sejajar mungkin dengan garis kemiringan maksimum.
Selama proses peletakan, kerutan buatan harus dihindari dan geomembran harus melekat erat pada permukaan dasar.
Bahasa Indonesia: Pemotongan dan penyambungan:
Potong geomembran sesuai dengan ukuran sebenarnya. Sebelum dipotong, setiap bagian geomembran harus diberi nomor dan dimensi yang relevan dicatat.
Di lokasi yang memerlukan penyambungan, teknologi pengelasan lelehan panas digunakan untuk menyatukan berbagai segmen geomembran. Sambungan harus rata, rapat, dan bebas dari pengelasan virtual, pengelasan bocor, dan fenomena lainnya.
Bahasa Indonesia: Perbaikan dan penimbunan kembali:
Setelah pemasangan geomembran selesai, geomembran harus segera diperbaiki. Geomembran dapat dipasang pada permukaan dasar dengan benda berat seperti paku dan karung pasir.
Setelah pemasangan selesai, lakukan pekerjaan penimbunan kembali. Penimbunan kembali harus dilakukan berlapis-lapis, dan ketebalan serta pemadatan setiap lapisan timbunan harus memenuhi persyaratan desain.
Tindakan pencegahan konstruksi
Bahasa Indonesia: Persyaratan lingkungan:
Suhu lingkungan konstruksi harus sesuai, dan konstruksi harus dihindari pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Operasi pengelasan dilarang dalam kondisi hujan, lembab, berembun, atau sangat berdebu kecuali tindakan perlindungan yang tepat dilakukan.
Bahasa Indonesia: Kualitas pengelasan:
Sebelum pengelasan, permukaan pengelasan harus dibersihkan untuk memastikan tidak ada noda minyak, debu, atau kotoran lainnya.
Saat melakukan pengelasan, sebaiknya gunakan generator dengan kinerja pengaturan tegangan yang baik untuk suplai daya. Dalam kasus khusus saat sumber daya lokal digunakan, regulator tegangan harus dipasang.
Setelah pengelasan selesai, pemeriksaan kualitas harus dilakukan pada jahitan las untuk memastikan bahwa jahitan tersebut memenuhi persyaratan desain.
Bahasa Indonesia: Efisiensi dan keselamatan konstruksi:
Rencanakan proses konstruksi secara wajar dan tingkatkan efisiensi konstruksi.
Selama proses konstruksi, perhatian harus diberikan pada operasi yang aman, mengenakan peralatan pelindung untuk menghindari kecelakaan.
Pemeliharaan pasca konstruksi
Bahasa Indonesia: Pemeriksaan rutin:
Periksa geomembran secara berkala untuk memeriksa adanya kerusakan, retak, atau masalah lainnya.
Bahasa Indonesia: Perbaikan tepat waktu:
Jika ditemukan kerusakan atau retakan pada geomembran, kerusakan atau retakan tersebut harus segera diperbaiki atau diganti.
Bahasa Indonesia: Pembersihan dan pemeliharaan:
Bersihkan kotoran dan debu pada permukaan geomembran secara teratur untuk menjaga kebersihan dan kehalusannya.